Telecenter Joko Samudro Gresik Alamat Desa Karangsemanding Kec. Balongpanggang Kab. Gresik Telp. 0317922620 [ Pusat Layanan Masyarakat Berbasis Internet ]

Selasa, 26 Agustus 2014

SAMSOEL, PENGRAJIN SANGKAR BURUNG DARI GRESIK

Sebagai pengusaha sangkar burung di tempat asalnya yang selalu berbekal kreativitas, Samsul Arif seakan kerap lolos dari kesulitan. Lokasi usaha sangkar burung miliknya di Dusun Karangasem, Desa Karangsemanding, Kecamatan Balongpanggang ini pun begitu strategis. Tak heran, orang-orang yang melewati jalan ini jadi mudah melihat aneka sangkar burung yang dipajang bergantungan di depan rumah yang merangkap tempat kerjanya. Melihat beberapa orang mengerjakan pembuatan sangkar burung pun menjadi pemandangan sehari-hari di rumahnya. Ada pula beberapa pedagang sangkar burung dari berbagai daerah yang kulakan di tempatnya. Salah satu sangkar andalan Samsoel adalah sangkar model Kosan.


Sangkar Kosan memang paling disukai, meskipun harganya lebih mahal dibandingkan sangkar biasa. Harga pun tergantung model dan ukurannya. Harga satu sangkar burung Samsoel berkisar antara Rp 120.000 – Rp 250.000 untuk sangkar yang masih mentah dan Rp. 260.000 – Rp. 400.000 untuk sangkar yang sudah di cat.


Dikisahkan Samsoel , kawasan tempat tinggalnya adalah satu-satunya sentra kerajinan sangkar burung di Gresik. Saat ini, 90 % warga Dusunnya merupakan pengrajin sangkar burung.
Sebelumnya, Samsoel , yang juga menjagi guru Olah Raga ini mengaku kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan sampingan yang menjanjikan. Ia sempat bingung ketika belum juga dapat pekerjaan sampingan. Padahal dia harus bekerja untuk masa depanya. Saat itulah, ia melihat seorang temannya yang sedang membuat sangkar burung. Samsoel pun tertarik untuk belajar membuatnya.
Sang teman pun tak keberatan membagi ilmu. Samsoel akhirnya dengan tekun belajar, meski diakuinya, tak mudah membuat sangkar burung yang bagus. Semula ia bekerja di usaha sangkar burung milik teman. Niatnya saat itu memang untuk belajar. Tiga bulan kemudian, ia pun berhasil menguasai ilmu membuat sangkar burung. Menurut Samsoel, sebenarnya pekerjaan membuat sangkar burung ini termasuk rumit dan butuh ketekunan.

Selanjutnya, Samsoel  bertekad mengembangkan usaha di rumahnya sendiri. Bermodal Rp 5.000.000 untuk membuat alat produksi dan kebutuhan lain, Samsoel mulai menekuni usahanya.
Awalnya, Samsoel hanya sendirian melakoni usahanya. Tak mudah baginya menuai sukses. Setelah sangkar burung berhasil diproduksi, kendalanya adalah mencari pasarnya. Kala itu, pasar di Gresik belum bisa menampung karyanya. Samsoel pun jadi teringat mempunyai kenalan di Surabaya. Ia paham Pasar Bratang Surabaya merupakan salah satu sentral penjualan burung dan sangkarnya. Ia pun kemudian membawa puluhan sangkar burung ke Surabaya menggunakan sepeda motor.
Sangkar burung karya Samsoel yang terkenal halus dan rapih pun langsung memikat pedagang pasar di Surabaya. Ternyata, ia tidak kesulitan memasarkannya. Hanya saja, pedagang pasar sering membayar belakangan. Meskipun begitu, Samsoel bersyukur usahanya bisa berjalan. Sejak itu, Samsoel pun menjadi rutin ke Surabaya.

Sehingga seiring waktu, dalam menjalankan roda produksinya, Samsoel tak bisa sendirian lagi. Ia pun mulai mencari karyawan. Uniknya, ia sengaja mencari pelajar yang kesulitan biaya sekolah. Kebanyakan dari anak-anak tidak mampu. Awalnya, mereka datang hanya sekedar ingin membantu-bantu. Namun oleh Samsoel , sekalian saja mereka diajarkan membuat sangkar burung sampai bisa. Samsoel  pun tetap menggaji mereka meski masih tahap belajar. Setidaknya upah yang ia berikan bisa untuk memenuhi kebutuhan jajan mereka.  



Saat itu ada sembilan anak yang belajar di tempat Samsoel. Ia pun juga merasa terbantu. Mereka bekerja setelah pulang sekolah. Banyak di antara mereka yang sekarang punya pekerjaan bagus. Ada yang menjadi guru, ada juga yang menjadi polisi, bahkan ada yang menjadi perajin sangkar burung yang sukses.


Kian lama, usaha Samsoel makin maju. Ia juga tak perlu capek-capek ke Surabaya lagi. Tiga tahun menekuni usaha, sudah banyak pedagang yang justru mendatanginya. Selain pedagang di Surabaya, ia juga memasok kebutuhan pedagang di berbagai kota. Tak hanya itu, ia juga punya relasi tokoh-tokoh penting di kotanya. Tetangga di sekitar rumahnya pun jadi heran, kala melihat ia bisa sesukses itu. Samsoel pun telah berhasil membangun rumah dari usahanya ini.
Sebagai pengrajin, Samsoel mengaku pendapatannya memang tak begitu besar. Berbeda kalau menjadi pengepul, penghasilannya bisa jauh lebih besar. Itu sebabnya belakangan ini Samsoel pun juga mencoba menjadi pengepul. Ia mengambil sangkar burung dari belasan pengrajin dan menjualnya kembali.

Kini, dalam sebulan Samsoel mampu memproduksi ratusan sangkar burung. Menurutnya, usaha sangkar burung sebenarnya tak kenal musim. Artinya, akan mampu terus bertahan. Namun ketika beberapa tahun silam kabar penyakit flu burung merebak, mau tak mau usahanya juga sempat oleng. Penyakit flu burung yang ramai diberitakan, akhirnya membuat orang takut memelihara burung. Otomatis usaha sangkar burung pun juga sulit bertahan. Untungnya, Samsoel masih mampu bertahan. Sangkar burung karya Samsoel pun sering pula diikutkan dalam berbagai acara pameran. Namun, ia sendiri memilih tak ikut langsung dalam acara pameran tersebut. Baginya, lebih baik tetap bekerja di rumah, membuat sangkar.

Sempat pula usahanya menyusut ketika merebak bisnis tanaman hias seperti gelombang cinta. Meski tak setelak kabar flu burung, tren tanaman hias itu juga sempat mempengaruhi usaha sangkar burungnya. Namun Samsoel tetap menunjukkan sikap konsistennya. Ia meyakini, usaha pembuatan sangkar burung tak akan pernah benar-benar surut. Terbukti, ia sanggup bertahan dari tahun ke tahun. Tentu saja ia sangat bersyukur usahanya masih bisa terus bertahan. Apalagi, belakangan ini usahanya terus stabil.

Salah satu kunci untuk terus bertahan adalah, Samsoel tak berhenti berkerasi berinovasi dan tentunya menjaga kualitas sangkar burungnya. Ia sanggup membuat aneka model sangkar, dari bentuk bulat, segi empat, segi delapan, dan beragam lainnya.

Samsoel pun mengaku akan terus setia dengan pekerjaannya, karena usahanya terbukti mampu menghidupi keluarganya. Dan ia pun masih ingin terus mengembangkan industri sangkar burung di tempatnya. (tcjs/sams)
CP : 085850033285
Pin BB : 7CD1B072

1 komentar: